Pengikut

1. Apa filsafat ilmu?

Dominic Marbaniang (2008:1 ) mendefinisikan Philosophy of science is a study of the general nature of scientific practice, explanations, theories, and the relation of scientific knowledge to philosophical issues. It is that branch of philosophy that is centered on a critical examination of the sciences: their methods and their results. Menurut Marbaniang, filasafat ilmu merupakan kajian umum mengenai praktek keilmuan, penjelasan, teori, dan hubungan pengetahuan ilmiah dengan isu-isu falsafati. Filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat yang berfokus pada pengujian secara kritis terhadap ilmu pengetahuan, baik dari sisi metode atau pun hasil dari ilmu pengetahuan.

May Brodbeck (Ismaun, 2002:28) pshilosophy of science is the ethically and philosophically neutral analyis, description, and clarification of science.filsafat ilmu adalah analisis yang netral secara etis dan filosofis yang memberikan gambaran dan penjelasan mengenai landasan-landasan ilmu.

Djujun Suriasumantri (1982: 33) menjelaskan bahwa filasafat ilmu itu merupakan bagian dari epistimologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Filsafat ilmu merupakan tela’ahan secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu baik yang bersifat ontologis (apa yang dikaji oleh ilmu pengetahuan), epistimologis (bagaimana cara mendapatkan ilmu pengetahuan tersebut) dan aksiologis (untuk apa ilmu pengetahuan tersebut dipergunakan).

2. Untuk apa filsafat ilmu?

Filsafat ilmu pada dasarnya berkembang dengan dua fungsi utama, yaitu : 1) confirmatory theories, yaitu berupaya mendeskripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi. 2) theories of explanation, yaitu upaya untuk menjelaskan fenomena kecil ataupun besar secara sederhana (Ismaun, 2002).

Oleh karena itu, filsafat ilmu berkaitan erat dengan epistemologi, ontologi, dan aksiologi. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.

3. Mengapa filsafat ilmu?

Filsafat ilmu sangat penting peranannnya terhadap penalaran manusia dalam membangun ilmu, sebab filsafat ilmu akan menyelidiki, menggali dan menelusuri sedalam, sejauh dan seluas mungkin semua tentang hakikat ilmu. Dalam hal ini kita bisa mendapatkan bahwa filsafat ilmu merupakan akar dari semua ilmu dan pengetahuan.

Filsafat ilmu merupakan landasan filosofis untuk memahami berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu maupun membekali kemampuan membangun teori ilmiah (Ismaun, 2002).

Filsafat ilmu sebagai alat untuk menelusuri kebenaran segala hal-hal yang dapat disaksikan dengan panca indra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah, sebagai panduan tentang ajaran moral dan etika, dapat memberikan pengertian tentang cara hidup dan pandangan hidup, merupakan sumber ilham dan panduan untuk menjalani berbagai aspek kehidupan sehingga dapat membuka jalan pikiran manusia untuk berfikir logis dan dampaknya sangat menunjang bagi perkembangan ilmu.

4. Bagaimana filsafat ilmu itu?

Filsafat ilmu mempersoalkan dan mengkaji segala persoalan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, fisik, dan metafisik. Filsafat ilmu memfokuskan pembahasan dalam metodologi ilmu pengetahuan .ilmu merupakan salah satu cara untuk mengetahui bagaimana budi manusia bekerja.ilmu pengetahuan meupakan karya budi manusia bekerja , karya budi logis dan imajinatif sekaligus bernurani, ilmu bersifat empirik, sistematik, observatif dan obyektif .

Dominic Marbaniang (2008:1 ) memaparkan While philosophy is concerned with ultimate and fundamental issues, science is concerned with the identification and collection of information, plus the essential methods or procedures by which information is gained. Philosophy of science is a study of the nature and implications of what constitutes the activity and findings of science. Jadi filsafat bergerak dalam wilayah fundamental dalam suatu kerangka ilmiah, sedangkan ilmu bergerak dalam wilayah pembuktian, dengan menggunakan metode pengumpulan informasi yang digunakan dalam pengembangan ilmu. Jadi wujud dan bentuk operasional dari filsafat ilmu adalah kajian mengenai hakikat dan implikasi dari proses penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan.

5. Jelaskan ruang lingkup filsafat ilmu?

Ernest Nagel (Ismaun, 2002:36) dari hasil kajiannya menyimpulkan bahwa filsafat ilmu mencakup tiga bidang yang cukup luas yaitu :

a. Pola logis yang ditujukan oleh penjelasan dalam ilmu (logical patterns exhibited by explanations in the science).

b. Pembentukan konsep ilmiah (construction of scientific concept).

c. Pembuktian keabsahan kesimpulan ilmiah (validation of scientific conclusion).

Dominic Marbaniang (2008:1 ) memaparkan the issues of philosophy of science may be seen as divisible into three subject-groups: the epistemology of science, scientific metaphysics, and axiology of science. Epistimologi merupakan kajian mengenai hakikat dan ruang lingkup pengetahuan dan metode ilmiah. Selain itu, epistimologi juga mempelajari hakikat pengetahuan ilmiah seperti yang tercermin dalam teori-teori, hukum dan penjelasan ilmiah.

Scientific metaphysics mengkaji implikasi dan hubungan penemuan ilmiah dengan permasalah metafisik dari hakikat realitas. Secara operasional, dalam prosesnya filsafat ilmu juga mengeksplorasi dan menjajaki asumsi-asumsi kosmologis dan ontologis seperti teori evolusi, teori relativitas, dan lompatan-lompatan ilmu pengetahuan.

Axiology of science mengeskplorasi hubungan antara pengetahuan ilmiah dengan nilai-nilai kemanusian. Isu-isu seperti hak asasi manusia, kesetaraan, keadilan, kebaikan dan kejahatan, dan politik memiliki hubungan tak terpisahkan dengan teori –teori kosmologis, antropologis, dan teologis. Aksiologi ilmu pengetahuan mempelajari teori nilai yang berkaitan dengan hal tersebut.

6. Bagaimana filsafat ilmu di dalam konteks scientific support ke dalam ilmu pendidikan?

Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat menimbulkan masalah-masalah yang pada awalnya tidak diprediksi dan diluar jangkauan para ilmuan untuk menyelesaikan permsalahan yang muncul, namun melalui proses berfikir reflektif beberapa pakar berusaha menemukan jawaban-jawaban dari permasalahan yang ada. hasil pemikiran para ahli (filsuf) tentang ilmu merupakan filsafat ilmu itu sendiri.

Filsafat ilmu merupakan tela’ah filsafiah mengenai aspek-aspek ilmu dan implikasinya dalam kehidupan manusia. Kita tidak bisa mempelajari aspek-aspek ilmu pengetahuan (termasuk ilmu pendidikan), tanpa memahami hakikat dari ilmu sendiri.

Permasalahan mendasar ini bisa dijawab dalam kerangka berfikir filsafat ilmu, karena hakikat dari filsafat ilmu sendiri adalah , filasafat ilmu merupakan kajian umum mengenai praktek keilmuan, penjelasan, teori, dan hubungan pengetahuan ilmiah dengan isu-isu falsafati.

Hubungan antara filsafat ilmu merupakan dasar yang menjadi tumpuan ilmu pendidikan.Filsafat ilmu berperan penting dalam pengembangan ilmu pendidikan karena ia berfungsi sebagai pedoman bagi usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan sebagai dasar berkembangnya ilmu pendidikan.

7. Filsafat ilmu melandasi implementasi praktek pendidikan, khususnya implementasi di dalam bimbingan dan konseling?

Teori-teori bimbingan dan konseling dikembangkan berdasarkan pemahaman filsafat yang dianut oleh para penggagas teori tersebut. Menurur Liang Gie (Ismaun, 2002:29) filsafat ilmu merupakan pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segi kehidupan manusia. Landasan ilmu mencakup : konsep dasar, anggapan dasar, asas permulaan, struktur teoritis, dan kebenaran ilmiah.

Filsafat ilmu melandasi praktek bimbingan dan konseling sebagai frame of thinking dalam melakukan layanan yang diberikan. Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih bisa dipertanggungjawabkan secara logis, etis maupun estetis.Landasan filosofis dalam bimbingan dan konseling terkait dengan usaha mencari jawaban yang hakiki atas pertanyaan filosofis tentang : hakikat manusia itu ? apa hakikat masalah? Bagaimana masalah bisa muncul? Apa dampak masalah terhadap perkembangan individu. Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan filosofis tersebut, tentunya tidak dapat dilepaskan dari berbagai aliran filsafat yang ada, mulai dari filsafat klasik sampai dengan filsafat modern dan bahkan filsafat post-modern.

Referensi :

Djujun Suriasumantri (1984). Filsafat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Ismaun. (2002). Filsafat Ilmu. Diktat Kuliah. Bandung : Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Marbaniang, Dominic (2008). Philosophy Of Science, an introduction. Tersedia di : www.geocities.com/rdsmarb

Leave a Reply